KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Hari ini Bank Indonesia merilis data bahwa likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2021 tumbuh meningkat. Hal ini menunjukkan pemulihan ekonomi terus berlangsung di negeri ini. Dari data BI maka Posisi M2 pada November 2021 tercatat sebesar Rp7.572,2 triliun atau tumbuh 11,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 10,5% (yoy). Peningkatan tersebut didorong oleh akselerasi uang beredar dalam arti sempit[1] (M1) sebesar 14,7% (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,0% (yoy). Peningkatan tersebut didorong oleh akselerasi komponen M1 dan uang kuasi. M1 tumbuh 14,7% (yoy), sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya (14,6%, yoy), didorong oleh pertumbuhan peredaran uang kartal dan giro rupiah. Peredaran uang kartal pada November 2021 tercatat sebesar Rp775,1 triliun, atau tumbuh 8,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,3% (yoy). Hal tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat menjelang akhir tahun dan meredanya kasus COVID-19 di Indonesia. Sementara itu, giro rupiah pada November 2021 tumbuh 23,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (21,4%, yoy). Pertumbuhan giro rupiah sedikit tertahan oleh perlambatan dana float (saldo) uang elektronik yang tercatat sebesar Rp8,2 triliun, atau tumbuh 10,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 11,7% (yoy). Pangsa dana float (saldo) uang elektronik terhadap M1 adalah 0,20%. Di sisi lain, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu pada November 2021 tercatat sebesar Rp2.031,5 triliun, dengan pangsa 49,0% terhadap M1. Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu tumbuh 11,9% (yoy), melambat dibandingkan Oktober 2021 (13,0%, yoy). Sementara itu, uang kuasi pada November 2021, dengan pangsa 45,0% dari M2, tercatat sebesar Rp3.405,8 triliun, atau tumbuh 7,0% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya (6,0%, yoy), didorong oleh peningkatan simpanan berjangka dan giro valas. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI UANG BEREDAR Berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan M2 pada November 2021 dipengaruhi oleh penyaluran kredit dan Aktiva Luar Negeri Bersih. Penyaluran kredit[2] tumbuh sebesar 4,4% (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3,0% (yoy), sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit produktif maupun konsumtif. Aktiva Luar Negeri Bersih pada November 2021 tumbuh sebesar 10,6% (yoy), meningkat dibandingkan Oktober 2021 (5,7%, yoy), disebabkan oleh naiknya tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, seiring dengan peningkatan cadangan devisa. Sementara itu, tagihan bersih kepada Pempus pada November 2021 tercatat stabil sebesar 30,4% (yoy). Terdapat perlambatan kewajiban sistem moneter kepada Pempus berupa simpanan dalam rupiah karena penarikan, yang diimbangi dengan perlambatan tagihan kepada Pempus berupa kepemilikan Surat Berharga Negara. Note: [1] Sejak posisi data September 2021, M1 terdiri dari Uang Kartal di Luar Bank umum dan BPR, Giro Rupiah dan Tabungan Rupiah yang Dapat Ditarik Sewaktu-waktu. Penjelasan lebih lanjut terkait hal ini dapat dilihat pada publikasi Analisis UB periode data Agustus 2021. [2] Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum yang berkedudukan di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk KONTAK PERKASA FUTURES vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES PT KP PRESS SURABAYA - Pergerakan pasar untuk Soft Commodities pada hari Rabu 22 Desember 2021, Harga Soft Commodities mixed , harga kopi Arabika naik , melemahnya indeks dolar AS, harga kopi Robusta naik , harga gula naik, mengikuti naiknya harga minyak mentah , harga kakao di New York naik, melemahnya indeks dolar AS. Inilah penutupan pasar pada hari Rabu untuk soft commodities : Kopi Harga kopi Arabika Maret di ICE New York naik $5.30 (2.32%) menjadi $233.55 dan harga kopi Robusta Januari di ICE London naik 0.95%. Harga kopi pada penutupan pasar hari Rabu naik karena melemahnya indeks dolar dan menguatnya pasar saham pada hari Rabu. Kekhawatiran pasar berkurang karena penyebaran virus omicron sudah bisa ditangani. Gula Harga gula Maret di ICE New York naik 52 sen (2.77%) menjadi $19.26 dan harga gula Maret di ICE London naik 2.19%. Harga gula pada penutupan pasar hari Rabu kembali naik karena mengikuti kenaikan harga minyak mentah yang naik 1% pada hari Rabu melanjutkan kenaikan 3% pada hari Selasa, sehingga membuat harga etanol naik sehingga produksi gula turun. Kakao Harga kakao Maret di ICE New York naik $6 (0.24%) menjadi $2,466 per ton dan harga kakao Maret di ICE London turun 0.47%. Harga kakao pada penutupan pasar hari Rabu mixed dengan harga kakao di New York naik karena melemahnya indeks dolar AS sedangkan harga kakao di London turun. PT KP PRESS vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS PT KONTAK PERKASA FUTURES | IHSG Selasa Ditutup Menguat ke Level 6.554; Bergerak Searah Regional12/22/2021 PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi Selasa sore ini (21/12) terpantau menguat terbatas 7,197 poin (0,11%) ke level 6.554,309 setelah dibuka naik ke level 6.565,711. IHSG bergerak di dua zona lalu menguat di akhir sesi, sedangkan bursa kawasan Asia umumnya menguat bangkit dari tekanan kemarin dipimpin bursa Nikkei dengan investor terus mencermati perkembangan varian Omicron. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini terpantau menguat signifikan 0,42% atau 60 poin ke level Rp 14.317, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun terbatas setelah melemah; terkoreksi yang tertahan dengan ditopang sebagai safe haven di tengah concern investor atas penyebaran virus varian Omicron. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.377. Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 18,599 poin (0,28%) ke level 6.565,711. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,443 poin (0,26%) ke level 934,612. Siang ini IHSG melemah tipis 0,365 poin (0,01%) ke level 6.547,477. Sementara LQ45 terlihat naik 0,30% atau 2,791 poin ke level 934,960. IHSG kemudian melayang agak tipis di zona hijau dan ditutup menguat terbatas 7,197 poin (0,11%) ke level 6.554,309. Indeks LQ45 menguat 0,30% atau 2,791 poin ke level 934,960. Hari ini enam dari sebelas sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor industry yang menanjak 1,16%, diikuti sektor property yang naik 0,85%. Tercatat sebanyak 243 saham naik, 270 saham turun dan 164 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 1.269,417 kali transaksi sebanyak 22,847 miliar lembar saham senilai Rp 10,385 triliun. Sementara itu, bursa regional sore ini terlihat umumnya bias menguat, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 2,08%, dan Hang Seng yang naik 1,00%. Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain MNC Studios (MSIN) 10,57%, Adaro (ADRO) 3,41%, Aneka Gas (AGII) 2,91%, dan Telkom (TLKM) 1,96%. Analis melihat pergerakan bursa kali ini bergerak bergerak di dua zona lalu menguat searah regional, sedangkan bursa kawasan Asia bangkit dari tekanan dipimpin Nikkei dengan investor mencermati perkembangan Omicron. Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih Menghadapi tekanan secara bertahap, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.688 dan 6.754. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.480, dan bila tembus ke level 6.436. PT KONTAK PERKASA FUTURES vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Harga kedelai masih naik pada penutupan pasar hari Senin, karena cuaca kering sedang terjadi di Argentina, negara eksportir soymeal terbesar di dunia, sementara permintaan kedelai masih tinggi. Harga kedelai Januari di CBOT naik 7 sen (0.54%) menjadi $12.9225 per bushel, harga soymeal Januari naik $6.7 (1.77%) menjadi $386.2 per ton dan harga minyak kedelai turun 94 sen (1.74%) menjadi $52.94. Harga kedelai naik 2% pada tiga hari terakhir karena menguatnya harga minyak kedelai dan akibat panas dan keringnya Amerika Selatan sehingga hasil tanaman kedelai akan turun Harga soymeal naik 11% pada hari Jumat setelah naik ke harga tertinggi lima bulan pada hari Rabu, sedangkan harga minyak kedelai turun ke harga terendah 8 bulan hari yang sama. Harga minyak kedelai naik 3% dalam kenaikan 3 hari terakhir namun harga minyak kedelai di bulan ini turun 2.2 % dan harga soymeal naik 0.7% Laporan FAS pengiriman ekspor mingguan sebesar 1.679 MMT kedelai yang diekspor pada minggu ini sampai 16 Desember, turun 67k MT dari minggu lalu dan turun 41% dari tahun lalu pada minggu yang sama. Cina negara tujuan terbesar 56% dari mingguan. Total ekspor sampai 16 Desember 27.15 MMT dibanding 35.18 MMT pada tahun lalu. Permintaan kedelai Cina meningkat membuat pasar bergerak Cina mengimpor 8.57 MMT kedelai selama bulan Nopember dengan perician 3.63 MMT dari AS dan 3.75 dari Brazil. Harga kedelai mengalami tekanan dengan turunnya harga minyak kedelai yang sangat dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah turun 4% ke harga terendah 2 minggu, mengurangi permintaan akan etanol. Kekhawatiran akan terjadi lockdown akibat penyebaran virus covid varian omicron menyebabkan perjalanan berkurang sehingga permintaan biodiesel akan berkurang Harga minyak kedelai juga turun karena tekanan bahwa India akan melarang aktivitas di pasar berjangka selama satu tahun, karena komoditas pertanian tidak menentu. Analisa tehnikal untuk kedelai dengan support pertama di $12.76 dan berikut ke $12.37 sedangkan resistant pertama di $13.04 dan berikut ke $13.17 PT KONTAK PERKASA vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Mingguan GBP/USD 20 – 24 Desember 2021: Target Menembus 1.3380?12/20/2021 KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Memulai minggu yang lalu dengan kenaikan ke 1.3266, GBP/USD melonjak tajam ke 1.3374 dengan melemahnya dollar AS setelah FOMC dan keputusan dari BoE yang menaikkan tingkat bunga sebesar 15 basis poin menjadi 0.25%. Namun pada akhir minggu lalu kembali terkoreksi ke 1.3232 dengan kembali menguatnya dollar AS. Federal Reserve AS memberikan signal, namun Bank of England yang bertindak. Minggu lalu BoE adalah bank sentral yang pertama bergerak diantara para bank sentral utama dunia di dalam menaikkan tingkat bunga yang mendorong GBP/USD naik tinggi, mengatasi ketakutan akan Covid – 19. Minggu ini, faktor utama yang bisa mempengaruhi poundsterling mengatasi Natal adalah virus corona, GDP final Inggris, dan sederetan angka ekonomi AS dan spekulasi mengenai gerakan berikutnya dari bank sentral. Setelah mengejutkan pasar pada bulan November dengan tidak menaikkan tingkat suku bunganya, bulan ini BoE telah menggoncangkan pasar dengan BoE mengumumkan bahwa mereka menaikkan tingkat bunga sebanyak 15 basis poin menjadi 0.25% di dalam pertemuan bank sentral Inggris bulan Desember, dengan tanpa peringatan dini dan tidak ada konferensi pers. The Monetary Policy Committee mengadakan pemungutan suara dengan 8 – 1 mendukung kenaikan tingkat bunga. Silvana Tenreyro adalah satu-satunya anggota dewan aktif MPC yang menolak kenaikan tingkat bunga. GBP/USD ditutup di teritori positip dua hari berturut-turut, Rabu dan Kamis karena harapan dan kenaikan tingkat bunga BoE menjadi kenyataan. Gerakan ini menurut Gubernur BoE, Bailey, adalah sebagai reaksi terhadap tingginya inflasi sebesar 5.1% dan telah mendorong naik Sterling lebih jauh. Sebaliknya meskipun the Fed memproyeksikan tiga kali kenaikan tingkat bunga pada tahun 2022, yang lebih banyak daripada yang diperkirakan sebelumnya, namun kepala the Fed Powell, kelihatannya enggan untuk menaikkan tingkat bunga cepat-cepat, membukan pintu untuk mengurangi nerara. Hal ini mencegah dollar AS untuk naik dengan terlalu cepat. Proyeksi inflasi juga dinaikkan menjadi 5.6% untuk tahun 2021 dan 2.6% untuk 2022, naik dari sebelumnya 4.2% dan 2.2% sebelumnya. Sementara GDP sekarang diproyeksikan berada pada 4% pada tahun 2022, naik dari sebelumnya 3.8%, dan untuk tahun 2023 bertumbuh sebesar 2.2%, turun dari 3.5% pada bulan September. Apa yang dilakukan oleh BoE dan dampaknya terhadap pasar mengatasi apa yang dilakukan oleh Federal Reserve AS. Angka data ekonomi juga mendukung pounsterling. Retail Sales Inggris muncul mengejutkan dengan kenaikan 1.4% di bulan November sementara orang Amerika mengurangi kesenangan belanja mereka dengan hanya 0.3% yang lebih rendah daripada yang diperkirakan. Varian Omicron dengan cepat menyebar di Inggris dan lain negara yang berdampak bervariasi di pasar. Sekalipun penularannya tinggi, namun harapan akan rendahnya akibat dari Omicron dan keefektifan dari suntikan booster dalam menanggulanginya tetap terus berlangsung. Sterling lebih terpukul dengan urusan politik daripada penyebaran Covid-19. PM Boris Johnson menghadapi pemberontakan terbesar dari Partai Konservatifnya ketika mengenakan restriksi yang baru. Minggu ini, munculnya laporan-laporan bahwa semakin sedikit orang yang ada di jalanan sekalipun tanpa restriksi yang baru, akan bisa memperburuk dan membebani sterling. Musim belanja liburan akhir tahun juga bisa terpukul lebih jauh oleh meningkatnya tekanan dari the National Health Service. Angka pertama dari GDP kuartal ketiga Inggris muncul di 1.3%. Angka yang diupdate akan muncul dan diperkirakan akan kurang lebih sama. Di AS, Federal Reserve AS telah meninggalkan pesan yang jelas. Sekarang data ekonomi yang akan kembali menggerakkan pasar. Angka GDP final AS untuk kuartal ketiga kemungkinan akan mengkonfirmasi pertumbuhan yang relatif rendah, hanya 2.1% sebelum akan menjadi lebih kuat mengakhiri tahun ini. Data Durable Goods Sales untuk bulan November kemungkinan akan bisa lebih memberikan dampak. Apakah investasi masih bertumbuh dengan kecepatan yang cepat? Angka nondefense ex-air, inti dari inti, sangat penting. Personal Income, Personal Spending, New Home Sales, dan weekly jobless claims juga menarik perhatian. Diperkirakan angka-angka yang akan keluar bisa menggembirakan. Sementara Omicron kemungkinan sekarang menjalar ke AS, sensitifitas ekonomi AS terhadap virus Covid-19 adalah minor dibandingkan dengan Inggris. “Support” terdekat menunggu di 1.3230 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3200 dan kemudian 1.3175. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3330 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3380 dan kemudian 1.3405. KONTAK PERKASA FUTURES vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES PT KP PRESS SURABAYA - Bursa Saham Hong Kong naik pada hari Kamis setelah prospek ekonomi yang optimis dari Federal Reserve AS mendorong sentimen risiko global, sementara sektor kesehatan melonjak lebih dari 3% untuk menghentikan kemerosotan empat hari. Indeks Hang Seng ditutup naik 54,74 poin, atau 0,23%, ke 23.475,50. Indeks Hang Seng China Enterprises (.HSCE) naik 0,08% menjadi 8.349,65. Federal Reserve mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada bulan Maret dan membuka jalan bagi tiga kenaikan suku bunga pada tahun 2022 karena ekonomi mendekati pekerjaan penuh dan bank sentral AS mengatasi lonjakan inflasi. Subindex Hang Seng tracking saham energi (.HSCIE) naik 3,7%, sektor keuangan (.HSNF) berakhir 0,08% lebih tinggi dan sektor properti naik 0,71%. Saham perawatan kesehatan (.HSHCI) naik, dipimpin oleh lonjakan 11,3% di WuXi Biologics (Cayman) Inc (2269.HK) karena rencana untuk membeli kembali saham. Saham WuXi menandai kenaikan satu hari terbesar mereka sejak Oktober 2020, setelah merosot lebih dari 19% pada hari Rabu. WuXi adalah top gainer di Hang Seng, sedangkan pecundang terbesar adalah Shenzhou International Group Holdings Ltd (2313.HK), yang turun 4,58%. Sektor IT (.HSCIIT) memangkas kerugian sebelumnya untuk mengakhiri hari turun 0,44%. Indeks Hang Seng Tech (.HSTECH) Analyst memperkirakan untuk perdagangan Bursa Hong Kong selanjutnya akan mencermati pergerakan bursa Wall Street, yang masih akan mencermati perkembangan keputusan kebijakan The Fed, dan rilis data perumahan dan jobless claim. Jika bursa Wall Street menguat, akan memberikan dukungan bagi bursa Hong Kong dan sebaliknya. PT KP PRESS vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Pergerakan Pasar Di Bursa Chicago Grain Exchange pada hari Rabu, 15 Desember 2021 harga biji-bijian mixed, harga jagung turun, produksi etanol turun, harga kedelai naik , walaupun kedelai yang digiling turun dan harga gandum turun. Review Harga pada Penutupan Pasar pada hari Rabu untuk Biji-bijian: Jagung Harga jagung Maret di CBOT turun 4.50 sen (0.76%) menjadi $5.8575 per bushel. Harga jagung turun pada penutupan pasar hari Rabu setelah EIA melaporkan produksi etanol rata-rata 1.087 juta barel per hari sampai 10 Desember turun 3,000 bpd dari minggu sebelumnya dan diatas rata-rata 5 minggu. Persediaan etanol naik 419k barel menjadi 20.883 juta. Perkiraan ekspor mingguan FAS antara 1.2 MMT – 2 MMT jagung diekspor sampai 9 Desember, perkiraan ekspor dari persediaan baru antara 725k – 900k MT. Kedelai Harga kedelai Januari di CBOT naik 3 sen (0.24%) menjadi $12.6250, harga soymeal Januari turun $4.7 (1.25%) menjadi $372.2 per ton dan harga minyak kedelai Januari naik $1.23 (2.35%) menjadi $53.47 Harga kedelai naik pada penutupan pasar hari Rabu setelah Laporan NOPA bahwa kedelai yang digiling di bulan Nopember sebesar 179.5 mbu turun 2.5% dari laporan bulan Oktober dan masih 1.56 mbu dari tahun lalu pada periode yang sama. Perkiraan ekspor mingguan dari USDA sebesar 1.1 MMT dan 1.775 MMT kedelai yang dipesan sampai 9 Desember. Para trader memperkirakan sebesar 125k MT dari persediaan baru. Untuk soymeal perkiraan ekspor antara 100k –250 k MT. Untuk minyak kedelai diperkirakan kurang dari 25k MT. Gandum Harga gandum Maret di CBOT turun 31 sen (3.94%) menjadi $7.575 per bushel. Harga gandum pada penutupan pasar hari Rabu turun sementara menantikan laporan ekspor mingguan perkiraan antara 200k – 400k MT sampai 9 Desember. Rusia akan melaporkan pembatasan ekspor gandum yang diperkirakan sebesar 9 MMT dari 15 Februari sampai 30 Juni, menurut beberapa sumber lainnya perkiraan dibawah 9 MMT ada juga yang memperkirakan 11 MMT. PT KONTAK PERKASA FUTURES vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA | Bursa Wall Street Ditutup Rendah; Pernyataan Kebijakan The Fed Menjadi Fokus12/15/2021 PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Bursa saham AS pada hari Selasa berakhir lebih rendah untuk hari kedua, dengan S&P 500 dan Nasdaq 100 jatuh ke posisi terendah 1 minggu. Kelemahan dalam saham teknologi pada hari Selasa membebani pasar secara keseluruhan. Juga, saham bergerak lebih rendah di tengah tanda-tanda meningkatnya tekanan harga AS yang dapat mendorong The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari yang diperkirakan setelah PPI November AS naik pada rekor kecepatan tahun-ke-tahun. Indeks S&P 500 ditutup turun -0,75%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup turun -0,30%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup turun -1,04%. Permintaan akhir PPI November AS naik +0,8% m/m dan +9,6% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +0,5% m/m dan +9,2% y/y. Peningkatan +9,6% y/y adalah yang terbesar dalam sejarah yang memiliki data kembali ke 2010. PPI Nov AS ex-food & energy naik +0,7% m/m dan +7,7% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +0,4% m/m dan +7,2% y/y. Peningkatan +7,7% y/y adalah yang terbesar dalam sejarah yang memiliki data kembali ke 2010. Kelemahan dalam saham teknologi pada hari Selasa membebani pasar secara keseluruhan setelah JPMorgan Chase menurunkan peringkat saham perangkat lunak. Adobe (ADBE) ditutup turun lebih dari -6% untuk memimpin pecundang di S&P 500 dan Nasdaq 100 setelah JPMorgan Chase memangkas rekomendasinya pada saham menjadi netral dari kelebihan berat badan. Selain itu, Cloudflare (NET) ditutup turun lebih dari -8%, dan Datadog (DDOG) ditutup turun lebih dari -6% setelah JPMorgan Chase memangkas rekomendasinya pada saham menjadi underweight dari netral. Saham teknologi lainnya jatuh serta Microsoft (MSFT), Align Technology (ALGN), dan Zebra Technologies (ZBRA) semuanya ditutup turun lebih dari -3%. Saham solar turun Selasa setelah regulator California mengusulkan pemotongan tajam subsidi dan menambahkan biaya baru untuk pengguna rumah solar. Sunrun (RUN) ditutup turun lebih dari -15%, Enphase Energy (ENPH) ditutup turun lebih dari -5%, dan SolarEdge Technologies (SEDG) ditutup turun -2%. Ralph Lauren (RL) ditutup turun lebih dari -2% pada hari Selasa setelah Goldman Sachs memotong rekomendasinya pada saham untuk menjual dari beli. Centene (CNC) ditutup naik lebih dari +4% pada hari Selasa untuk memimpin kenaikan di S&P 500 setelah Mizuho Securities menaikkan target harga saham menjadi $78 dari $70. Alcoa (AA) ditutup naik lebih dari +5% pada hari Selasa pada pengumuman bahwa ia akan bergabung dengan Indeks S&P Midcap 400 sebelum perdagangan dibuka pada 20 Desember. Beyond Meat (BYND) ditutup naik lebih dari +9% pada hari Selasa setelah Piper Sandler meningkatkan stok menjadi netral dari underweight, mengatakan peluncuran AS di McDonald’s tampaknya akan datang terlambat pada Q1 tahun 2022, “lebih awal dari yang kami perkirakan.” Analyst memperkirakan bursa Wall Street akan mencermati hasil pertemuan kebijakan The Fed dan pernyataan The Fed. Jika pernyataan kebijakan The Fed memberikan sinyal waktu bagi pengurangan pembelian obligasi dan kenaikan suku bunga AS lebih cepat, akan menekan bursa Wall Street. PT KONTAK PERKASA vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (14/12) terpantau melemah 58,875 poin (0,81%) ke level 6.608,996 setelah dibuka turun ke level 6.657,126. IHSG terkoreksi dari rally 6 harinya dan searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah di antara kekhawatiran investor atas perkembangan varian Omicron serta menyusul koreksi di Wall Street. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah tipis 0,03% atau 5 poin ke level Rp 14.347, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik perlahan setelah menanjak di sesi global sebelumnya; bergerak naik oleh ekspektasi pertemuan the Fed akan lebih hawkish serta naiknya permintaan safe haven di perkembangan varian Omicron. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.342. Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 5,745 poin (0,09%) ke level 6.657,126. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,688 poin (0,07%) ke level 943,025. Siang ini IHSG melemah 58,875 poin (0,81%) ke level 6.608,996. Sementara LQ45 terlihat turun 0,57% atau 5,397 poin ke level 938,316. Siang ini sembilan dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor property yang merosot 1,29%, diikuti sektor finance yang turun 1,15%. Tercatat sebanyak 167 saham naik, 343 saham turun dan 153 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 805.063 kali transaksi sebanyak 12,832 miliar lembar saham senilai Rp 6,116 triliun. Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 0,87%, dan Hang Seng yang turun 1,26%. Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Merdeka Cooper (MDKA) -3,21%, Bank Neo Commerce (BBYB) -2,70%, Harum Energy (HRUM) -2,53%, dan Bank Jago (ARTO) -2,38%. Analis melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi mengikuti sentiment regional dan setelah 6 hari rally, sementara bursa kawasan Asia melemah di antara menyusul juga koreksi di Wall Street. Berikutnya IHSG kemungkinan akan tetap di zona merah sambil cari momen untuk rebound, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.748 dan 6.754. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.480, dan bila tembus ke level 6.436. KONTAK PERKASA FUTURES vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES PT KP PRESS SURABAYA - Indeks dolar AS pada hari Jumat turun -0,15 (-0,16%). Indeks dolar pada hari Jumat bergerak lebih rendah setelah S&P 500 reli ke level tertinggi 2-1/2 minggu, yang mengurangi permintaan likuiditas untuk dolar. Juga, imbal hasil Treasury yang lebih rendah pada hari Jumat membebani dolar. EUR/USD pada hari Jumat naik +0,0020 (+0,18%). Melemahnya dolar pada hari Jumat mendukung kenaikan moderat di euro. Juga, imbal hasil obligasi Jerman yang lebih tinggi pada hari Jumat memberikan dukungan kepada EUR/USD. Keuntungan dibatasi oleh kekhawatiran tentang penyebaran cepat varian omicron Covid dapat menyebabkan pembatasan tambahan yang mengekang kegiatan ekonomi. Kanselir Jerman baru Scholz mengatakan Jumat bahwa ia akan bertemu dengan ahli kesehatan Jerman minggu depan dan tidak mengesampingkan pembatasan kontak yang lebih besar selama liburan Natal. USD/JPY pada hari Jumat turun -0,05 (-0,04%). Yen sedikit menguat setelah penurunan -1% di Indeks Saham Nikkei Jepang memicu beberapa pembelian safe-haven yen. Juga, imbal hasil Treasury yang lebih rendah pada hari Jumat mendukung kenaikan yen. Data ekonomi AS hari Jumat sebagian besar mendukung dolar. CPI November AS naik +0,8% m/m dan +6,8% y/y, mendekati ekspektasi. Kenaikan +6,8% y/y adalah yang terbesar dalam lebih dari 39 tahun. Juga, sentimen konsumen Universitas Michigan AS Desember naik +3,0 menjadi 70,4, lebih kuat dari ekspektasi 68,0. Pernyataan anggaran bulanan November melebar menjadi defisit -$191,3 miliar, lebih kecil dari ekspektasi -$193,0 miliar. Analyst memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya di awal pekan, indeks dolar AS akan mencermati perkembangan The Fed yang diperkirakan mempercepat pengurangan pembelian obligasinya dan menaikkan suku bunga dalam waktu yang lebih cepat dari perkiraan. Jika kenaikan suku bunga AS terus menguat, akan menguatkan indeks dolar AS. PT KP PRESS vibiznews.com Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS |
Official Website
PT Kontak Perkasa Futures Alasan Anda Memilih Kami Profil Perusahaan Visi & Misi Legalitas Sertifikat Badan Regulasi Info & Kegiatan Fasilitas & Layanan Penghargaan & Pengakuan Archives
May 2021
|